Kurikulum merupakan seperangkat atau suatu sistem rencana dan pengaturan mengenai bahan pembelajaran yang dapat dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar. Intinya kurikulum adalah rencana pembelajaran.Keberadaan kurikulum akan membuat setiap pengajar dan pelaku yang diajar bisa mengetahui kemana tujuan sebuah pendidikan dijalankan. Pada lingkup sekolah, akan diketahui ke mana arah pembelajaran yang akan diterima di sekolah tersebut.
Ini yang membuat kurikulum hukumnya wajib ada di setiap institusi pendidikan. Di Indonesia, telah terjadi beberapa kali pergantian kurikulum. Dari berbagai pergantian tersebut ada sisi positif maupun negatif. Kurikulum di Indonesia dikembangkan dan disepakati oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan dengan guru-guru atau tenaga pengajar.
Mengapa kurikulum harus berubah ? tentu saja untuk menjawab tantangan zaman. Kurikulum tidak dapat dipergunakan dalam satu waktu terus menerus karena dunia terus berubah. Maka dunia pendidikan sebagai pilar utama dalam membangun dan mendidik generasi harus pula turut berubah. Terjadinya pandemi covid saja sudah meluluhlantakkan dunia pendidikan sedemikian rupa. Guru kesulitan mengajar, murid kesulitan mengerjakan tugas, dan orang tua juga tak kalah pusing membantu putra-putri merek
Kurikulum harus selalu berubah agar sesuai dengan perkembangan zaman, apalagi masa sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi informasi telah berkembang semakin masif dan tak terkendali. Masak ya kita tetap mengajar dengan cara yang kuno. Tentu itu tidak akan relevan. Pembelajaran juga akan menjadi membosankan. Bukankah tugas kita untuk menyiapkan para murid menghadapi zaman yang baru ? zaman yang mungkin sama sekali berbeda dengan zaman kita.
Selain itu kurikulum juga harus mempertimbangkan kebutuhan belajar murid. Sebagai contoh, zaman saya sekolah komputer baru dipelajari pada masa SMA, itupun hanya sebatas menyalakan, memetikan dan mengetik saja. Coba lihat anak sekarang, mereka sudah lahir dengan teknologi di tangannya. Bayi saja sudah pandai memainkan layar gawai. Itulah mengapa kurikulum juga harus berubah, agar kita dapat menyiapkan generasi yang akan datang yang visioner dan mampu memandang ke depan
Pandemi Covid telah menyebabkan dampak negatif, membuat kesenjangan yang terjadi di Indonesia. Banyak anak-anak Indonesia yang mengalami ketertinggalan pembelajaran (Learning Loss) sehingga mereka kesulitan untuk mencapai kompetensi dasar sebagai peserta didik. Sebelum pandemi menyerang pun pendidikan di Indonesia telah mengalami krisis dan kesenjangan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus dapat mengacu kepada kurikulum 2013, mengacu kepada Kurikulum Darurat yaitu Kurikulum 2013 yang disederhanakan oleh Pemerintah, atau melakukan penyederhanaan kurikulum 2013 secara mandiri. Landasan utama pada kurikulum 2013 adalah tujuan Sistem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional pendidikan, sedangkan Kurikulum Merdeka ditambah dengan menekankan pengembangan Profil Pelajar pancasila pada peserta didik.
Kompetensi yang Dituju'
Pada Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar (KD) serta Kompetensi Inti (KI) sebagai penilaian yaitu: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan. KD dinyatakan dalam bentuk poin-poin yang akan dikoordinasikan pertahun serta hanya terdapat mata pelajaran Pendidikan, Budi Pekerti dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sedangkan Kurikulum Merdeka capaian pembelajaran disusun per fase dan dinyatakan dalam bentuk paragraf yang merangkaikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk mencapai, menguatkan, dan meningkatkan kompetensi.
Pada kurikulum 2013 jam pelajaran (JP) diatur per minggu satuan mengatur alokasi watu pembelajaran secara rutin setiap minggu dalam setiap semester sehingga setiap semester peserta didik akan mendapat nilai hasil belajar setiap semester. Sedangkan Kurikulum Merdeka strukturnya dibagi menjadi dua keguatan pembelajaran utama yaitu:
1. Pembelajran reguler atau rutin yang merulakan kegiatan intrakulikuler.
2. Projek penguatan profil pelajar pancasila.
Pembelajaran
Kurikulum 2013 melakukan pendekatan pembelajaran menggunakan satu pendekatan yatu pendekatan saintifik untuk semua mata pelajaran. Sedangkan Kurikulum Merdeka menguatkan pebelajaran terdiferensasi sesuai tahap capaian peserta didik.
Penilaian Pada Kurikulum 2013 penilaian dibagi menjadi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sedangan Kurikulum Merdeka tidak ada pemisahan antara panilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Perangkat Ajar yang Disediakan Pemerintah, Kurikulum 2013 menggunakan buku teks dan buku non-teks. Sedangkan Kurikulum Merdeka Buku teks dan Buku Non-teks. Perangkat Kurikulum
Kurikulum 2013 pedoman implementaasi kurikulum, panduan penilaian, dan panduan pembelajaran setiap jenjang. Sedangkan Kurikulum Merdeka panduan pembelajaran dan asessmen, panduan pengembangan kurikulum operasional sekolah, panduan pengembangan projek, pelaksanaan inklusif, individual dan bimbingan konseling.
Dampak perubahan kurikulum adalah Pendidik atau guru nantinya akan merasa sangat terbantu dengan bisa mengikut struktur yang telah dibuat dalam penyampaian materi maupun evaluasi yang akan dilakukan terhadap peserta didik nantinya. Perubahan Kurikulum 2013 ke kurikulum merdeka tentunya mempunyai dampak bagi siswa maupun guru. Penerapan Kurikulum Merdeka diharapkan memiliki dampak untukt terciptanya generasi adaptif yang mampu menghadapi perubahan zaman dengan kekuatan mereka sendiri. Implementasi Kurikulum Merdeka memberikan banyak perubahan besar terhadap guru dan siswa. Dengan mengedepankan proses pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat, proses ini akan menjadi sebuah interaksi yang sesuai dan menciptakan ruang pembelajaran yang lebih positif. Dampak yang terjadi dengan Implementasi Kurikulum Merdeka membuat proses pembelajaran di ruang kelas terasa lebih merdeka.