dutastudy

  • Apa Dampak Ditiadakannya Ujian Nasional Bagi Siswa?

    Seperti yang kita ketahui, di Indonesia telah banyak terjadi Perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum ini tentunya akan berpengaruh kepada sistem pendidikan di sekolah, mulai dari proses belajar mengajar sampai ke proses evaluasi siswa. Ujian Nasional (UN) merupakan Salah satu sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan. Dengan kata lain, Ujian Nasional merupakan nilai penentu kelulusan siswa selama menjalani pembelajaran di sekolah 6 tahun pada tingkat Sekolah Dasar, dan 3 tahun pada tingkat sekolah SMP dan SMA.

    Penyelenggaraan Ujian Nasional ditujukan guna mengukur pencapaian kompetensi lulusan peserta didik dalam jenjang satuan pendidikan. Ujian ini menjadi hasil dari proses pembelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Selain itu, hasil Ujian Nasional juga dapat dijadikan acuan sebagai pencapaian hasil belajar siswa di sekolah.

    Namun pada tahun 2020, Ujian Nasional resmi ditiadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal tersebut berkaitan dengan adanya wabah COVID-19 yang dinilai membahayakan siswa apabila UN tetap dilakukan. Nah, bagaimana dengan situasi saat ini, apakah Un belum bisa dilakukan?

    Kondisi pandemi saat ini sudah mulai membaik dan tidak separah pada tahun 2020, bahkan pembelajaran di sekolah sudah dilakukan secara tatap muka. Pertanyaannya, mengapa penyelenggaraan UN masih belum dilakukan?

    Pada tahun 2021 UN diganti dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter, sesuai dengan kebijakan program baru bersamaan dengan dikeluarkannya kurikulum baru, yaitu Kurikulum "merdeka belajar dan guru penggerak". Pengganti UN tersebut dirancang khusus sebagai perbaikan mutu pendidikan secara nasional dan fungsi pemetaan. Berarti dalam hal ini Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter diprioritaskan untuk mengembalikan mutu pendidikan di Indonesia.

    Tidak diselenggarakannya Ujian Nasional bukan hanya memberi dampak pada guru dan sekolah, melainkan pada juga siswa. Dampak yang terjadi pada yaitu dampak positif dan dampak negatif. Berikut adalah dampak Positif dan Negatifnya:

    A. Dampak Positif Tidak Diselenggarakannya Ujian Nasional Bagi Siswa

    Setiap kebijakan tentu memiliki dampak positif dan negatifnya tersendiri. Adapun berikut ini merupakan 5 dampak positif ditiadakannya Ujian Nasional bagi siswa, di antaranya yaitu:

    1. Mengurangi Beban Pikiran Siswa

    Rasa takut, deg-degan, khawatir yang berlebihan hingga stress seringkali muncul pada siswa menjelang Ujian Nasional. Dengan adanya kebijakan Ujian Nasional ditiadakan, maka memberikan dampak positif bagi siswa yaitu mengurangi beban pikiran mereka. Dimana mereka tidak perlu khawatir akan tuntutan nilai atau pencapaian Ujian Nasional.

    2. Memberikan Waktu Luang bagi Siswa

    Menjelang Ujian Nasional biasanya siswa akan belajar ekstra untuk mencapai nilai tinggi, mulai dari belajar di sekolah, tambahan bimbel di sekolah dan bimbel pribadi. Bahkan mereka sampai mengorbankan hal yang cukup penting untuk terus belajar.

    Dengan ditiadakannya Ujian Nasional, maka dampak positif yang didapatkan oleh siswa yaitu waktu luang. Karena siswa tidak akan menjalankan ujian apapun yang akan mengambil waktunya untuk terus belajar. Waktu luang tersebut dapat digunakan siswa untuk mempersiapkan diri masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya.

    3. Menjadi Bukti Pemerataan Pendidikan bagi Siswa di Seluruh Indonesia

    Dalam pelaksanaan Ujian Nasional, siswa di seluruh Indonesia diberikan bentuk soal yang sama secara nasional. Hal tersebut dinilai tidak bijaksana, mengingat pemerataan pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya terealisasi secara kasat mata. Hanya sekitar 30% sekolah yang memenuhi standar nasional.

    Hal tersebut tentu dapat menimbulkan rasa ketidakadilan bagi siswa yang belajar dengan sarana dan prasarana yang masih terbatas. Dimana mereka harus bersaing menjawab soal yang sama dengan siswa yang terpenuhi fasilitas pendidikannya dan berstandar nasional. Sehingga dampak positif ditiadakannya Ujian Nasional yaitu memberikan keadilan bagi siswa di seluruh Indonesia.

    4. Memahami Makna Belajar Sesungguhnya

    Banyak siswa yang masih salah paham dengan makna belajar sesungguhnya. Dimana belajar bukan hanya untuk mendapatkan nilai tinggi atau kelulusan, melainkan proses dimana yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, yang awalnya tidak baik menjadi baik serta dapat membedakan antara yang baik dan buruk.

    Mindset mengenai cara menilai kemampuan siswa hanya berdasarkan prestasi akademik yang pernah dicapainya saja harus diubah. Hal tersebut akan menimbulkan kekeliruan mengenai hakikat makna belajar. Jangan jadikan ujian nasional sebagai acuan apakah anak tersebut berprestasi atau tidak, dan apakah anak tersebut layak untuk melanjutkan pendidikan ke selanjutnya atau tidak.

     Ujian Nasional

    B. Dampak Negatif Tidak Diselenggarakannya Ujian Nasional Bagi Siswa

    Berikut ini merupakan 3 dampak negatif ditiadakannya ujian nasional bagi siswa, di antaranya yaitu:

    1. Menurunkan Semangat Belajar Siswa

    Salah satu motivasi siswa rajin belajar yaitu untuk mempersiapkan diri dalam melaksanakan ujian nasional dan mencapai target kelulusan mereka. Sehingga pelaksanaan Ujian Nasional ini memberi efek pada siswa untuk semangat siswa belajar berprestasi.

    Sehingga dampak negatif peniadaan Ujian Nasional, membuat siswa kehilangan semangat belajarnya. Ujian Nasional akan dianggap lebih serius oleh siswa dan akan merasa tertantang. Dimana siswa akan berpikir bahwa perjuangan selama duduk di sekolah SD, SMP dan SMA akan ditentukan oleh hasil Ujian Nasional. Hal ini akan membuat termotivasi untuk lebih serius dan banyak belajar.

    2. Siswa Menjadi Acuh Tak Acuh ketika Belajar

    Bukan hanya menurunkan semangat belajar, tetapi siswa juga akan menjadi acuh tak acuh ketika sedang belajar. Banyak siswa yang malas belajar dan menganggap bahwa belajar bukanlah hal yang penting, terlebih bila Ujian Nasional ditiadakan. Hal tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dan menyemangati siswa bahwa belajar itu sangat penting, meskipun ada atau tidak ada ujian nasional. Misalnya pada tingkat sekolah dasar, guru tetap bisa memberikan soal HOTS SD. Sehingga anak akan belajar untuk menyelesaikan soal tersebut.

    3. Menyulitkan Siswa untuk Mengenali Potensi Dalam Dirinya

    Pasalnya Ujian Nasional bukan hanya dijadikan sebagai standarisasi nasional dalam mengetahui kemampuan siswa, melainkan menjadi tolak ukur kemampuan yang ada dalam pada dirinya. Artinya, melalui Ujian Nasional maka siswa dapat mengenali potensi dalam dirinya, apakah dalam matematika atau berbahasa.

     

    Nilai hasil Ujian Nasional dapat dijadikan oleh siswa sebagai tolak ukur atau pertimbangan untuk masuk ke sekolah atau perguruan Tinggi. Bahkan untuk jenjang SMA, siswa yang ingin melanjutkan perkuliahan ke Perguruan Tinggi dapat menjadikan nilai Ujian Nasional sebagai pertimbangan memilih jurusan yang akan dipilih. Sehingga dapat dikatakan dengan ditiadakannya Ujian Nasional memnyulitkan siswa mengenali potensi dirinya.

     

  • Asesmen Nasional Lebih Fokus untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan?

    Dampak dari Pandemi Covid-19 tentunya tidak hanya berpengaruh kepada aspel sosial, ekonomi dan politik di negara Indonesia, tetapi juga sangat berdampak bagi Pendidikan di Indonesia. Dimana perubahan sistem belajar yang biasa dilakukan dengan tatap muka di lingkungan sekolah harus digantikan dengan pembelajaran secara online atau daring. Persiapan dan adaptasi terhadap pembelajaran daring tersebut yang kurang, Pendidikan di Indonesia menjadi kacau. Hal ini membuat mutu Pendidikan di Indoensia semakin menurun. Banyak cara yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk meningkatkan Kembali mutu Pendidikan di Indonesia. Salah satunya penghapusan Ujian Nasional dan digantikan dengan Asesmen Nasional.

    Asesmen Nasional merupakan sistem evaluasi terbaru dalam penilaian kualitas pendidikan dalam Negeri. Program ini nantinya akan mencakup semua program kesetaraan tingkat dasar dan menengah. Asesmen Nasional sendiri merupakan program penilaian yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang memetakan sistem pendidikan, termasuk input, proses dan hasil kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Penilaian nasional berbeda dari ujian nasional, dimana Ujian Nasional hanya menilai pencapaian siswa secara Individu. Sedangkan Asesmen nasional berfokus pada peningkatan mutu Pendidikan, dimana yang penilaiannya berdasarkan prestasi akademik siswa, seperti literasi, numerasi, dan kepribadian/sikap siswa dalam belajar. Selain itu, kualitas pembelajaran dan sarana pendukung dalam proses pembelajaran juga akan diperhatikan.

    Aspek yang Diujikan Dalam Asesmen Nasional:

     

    Asesmen Nasional meningkatkan Mutu pendidikan

    Materi asesmen yang diujikan meliputi tiga aspek, yaitu asesmen kompetensi minimum (AKM), surveri karakter, dan survei lingkungan belajar. Model soal yang diujikan berupa pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, isian singkat, dan uraian.

    1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
    Melalui AKM akan dilakukan pengukuran pencapaian siswa dari hasil belajar secara kognitif, yaitu literasi dan numerasi. Dalam literasi diukur tingkat kemampuan membaca, menganalisis, dan memecahkan suatu permasalahan. Sedangkan numerasi diukur tingkat kemampuan berpikir secara konsep dan menganalisis (matematika) tabel, grafik, bagan, dan lain sebagainya.

    2. Survey Karakter
    Tujuan dari survei karakter ini untuk mengukur pencapaian belajar siswa dari nilai belajar non kognitif, seperti dalam nilai sikap dan karakter siswa. Suvey ini dirancang agar hasil belajar siswa berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila. Asesmen Nasional survei karakter ini menunjukkan bahwa seluruh sekolah yang dinilai memiliki skor Iman, taqwa, dan akhlak mulia serta kreativitas peserta didik yang tinggi. Namun, kemandirian dan kebhinnekaan global merupakan aspek yang relatif paling rendah.

    Padahal sikap toleransi di Negara Indonesia tentunya sangat penting, mengingat Indonesia memiliki keberagaman budaya, agama dan ras. Dengan peningkatan karakter siswa tersebut, siswa sejak dini telah mendapatkan nilai toleransi yang tinggi. Sehingga dapat menciptakan karakter siswa yang saling menghargai dan tidak radikal.

    3. Survey Lingkungan Belajar
    Survei Lingkungan dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang aspek-aspek yang mendukung pembelajaran berkualitas di lingkungan sekolah. Survei ini dilakukan tidak hanya oleh siswa tetapi juga oleh guru dan sekolah.

    Dari ketiga aspek yang dinilai dari asemen nasional, bahwa peningkatan mutu Pendidikan tidak hanya dilihat dari taraf pencapain nilai pelajaran siswa. Mutu Pendidikan juga meningkatakan karakter, bakat dan kemampuan siswa. Selain itu hasil dari melihat bahwa hasil dari asesmen nasional tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk mendiagnosis masalah dan meningkatkan pembelajaran guru, kepala sekolah dan dinas pendidikan sehingga diharapkan dengan adanya penilaian nasional ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Selain bermanfaat dalam meningkatkan kualitas pendidikan, dengan adanya asesmen nasional ini akan mengurangi tingkat stres siswa yang sering terjadi menjelang ujian nasional.

     

  • Bagaimana Dampak Perubahan Kurikulum terhadap Peserta Didik?

    Kurikulum pendidikan yang kurang tepat bagi siswa atau sekolah justru akan memberi masalah masalah baru dalam dunia pendidikan, karna kurikulum baru belum tentu sesuai dengan siswa atau dapat di terima siswa tersebut  bahkan mungkin siswa tidak siap dengan sistem baru yang mungkin dapat menyusahkan mereka, lalu mengapa sistem pendidikan di indonesia hampir sering di gonta ganti, mengapa sekolah atau lembaga pendidikan tidak memfokuskan diri pada satu sistem atau kurikulum supaya siswa dapat menyesuaikan dan menerima sistem tersebut dengan baik. Dengan banyaknya masalah baru dalam pendidikan, tentunya akan menghambat tercapainya tujuan pendidikan.

     

    Agar tercapai tujuan pendidikan di Indonesia secara merata dan supaya mutu pendidikan di negara kita bisa lebih baik dari tahun sebelumnya sekiranya perlu diadakan pembenahan beberapa hal antara lain:

    1. Ditinjau kembali isi dan tujuan dari kurikulum yang saat ini digunakan di dunia pendidikan.
    2. Ditingkatkan lagi ketrampilan dalam penggunaan komputer dan internet bagi guru dan siswa pada masing-masing tingkat satuan pendidikan.
    3. Lebih ditingkatkan peran aktif dan tanggung jawab pemerhati sekolah disetiap satuan pendidikan.

     

    Apa sebenarnya maksud dan tujuan pemerintah menganti kurikulum yang sudah di terapkan dengan kurikulum baru yang belum tentu dapat beradaptasi dengan siswa atau peserta didik.

    Tujuan pemerintah mengganti kurikulum dalam pendidikan adalah karna ingin memperbaiki mutu pendidikan supaya bisa berkembang lebih baik dari sebelum nya. Pada kenyataannya tidak ada perubahan mutu yang di berikan oleh pendidikan di indonesian bahkan mutu pendidikan selama kurang lebih dalam lima tahun.

    Dampak Perubahan Kurikulum

     Perubahan kurikulum berdampak baik dan buruk bagi mutu pendidikan dimana dampak baiknya yaitu pelajar bisa belajar dengan mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju tapi didukung oleh kepala sekolah, guru, tenaga pengajar, peserta didik bahkan lembaga itu sendiri. Dimana kepala sekolah harus berhubungan baik dengan atasannya dan membina hubungan baik dengan bawahannya, lalu guru juga harus bermutu, maksudnya gurunya harus memberi pelajaran yang dapat dicerna oleh peserta didik, lalu siswa juga harus bermutu, maksudnya siswa dapat belajar dengan baik, giat belajar, menjadi siswa yang kreatif dalam setiap pemecahan masalah. serta kritis dalam setiap pelajaran.

    Dampak negatifnya adalah mutu pendidikan menurun dan perubahan kurikulum yang begitu cepat menimbulkan masalah-masalah baru seperti menurunya prestasi siswa, hal ini dikarenakan siswa tidak dapat menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran pada kurikulum yang baru. Dampak tersebut justru memberikan hasil yang mengecewakan, dimana perubahan kurikulum pendidikan yang begitu cepat menimbulkan masalah masalah baru dalam dunia pendidikan, seperti halnya banyak prestasi siswa akan menurun hal ini mungkin di sebabkan karna siswa tidak dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran pada kurikulum yang baru.

    Solusi yang pernah dilakukan sebelumnya.

    1. Mengubah paradigma dari pengajaran yang berbasis sistetik-materialistik menjadi religius. Solusi ini menunjukan akan berkurangnya kemerosotan moral. Dimana tidak akan ada lagi siswa cerdas yang tidak bermoral.
    2. Mengubah konsep awal paradigma kurikulum menjadi alur yang benar untuk mencapai suatu tujuan yang sebenarnya.
    3. Melakukan pemerataan pendidikan melalui pemerataan sarana dan prasarana ke sekolah terpencil, sehingga tidak akan ada lagi siswa di daerah terpencil yang terbelakang pendidikan.
    4. Menjalankan kurikulum dengan sebaik mungkin.
    5. Membersihkan organ-organ kurikulum darin oknum-oknum tak bertanggung jawab
    6. Mengadakan studi kasus penelitan di setiap daerah Nusantara, agar dapat melahirkan pengalaman dan dokumentasi yang kuat dan efektif dalam pengembangan kurikulum
    7. Pemerintah harus melakukan diklat terhadap setiap guru supaya semua guru mengerti dan menjalankan atau menerapkan setiap kurikulum baru setiap tahunnya, karena setiap guru di setiap daerah mempunyai kemampuan yang berbeda. Sehingga di perlukan sosialisasi yang cukup untuk menunjang kualitas mutu setiap tenaga pendidik di setiap daerah.

     

    Perubahan kurikulum sangat diperlukan seiring perkembangan zaman, karena dengan adanya perubahan dunia pendidikan akan selalu bergerak menuju yang lebih baik lagi baik bagi pendidik maupun peserta didik. Setiap kurikulum yang pernah ada di Indonesia pasti memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Pada kurikulum 2013 yang menekankan pembelajaran tematik-integratif guru berperan sebagai fasilitator bagi peserta didik, pembelajaran akan berpusat pada peserta didik dengan dampingan dari gurunya. Kurikulum 2013 juga menekankan pada pembentukan sikap peserta didik. Kurikulum Merdeka dianggap sebagai solusi pembelajaran di masa pandemi karena lebih fleksibel dan efisien. Dimana hal tersebut dapat mengejear ketertinggalan pelajaran pada masa pandemi.

     

     

  • Dunia Kerja dan Pendidikan

    Meskipun pendidikan tidak berorientasi langsung pada pekerjaan, Akan tetapi kebutuhan penyelarasan antara dunia pendidikan dan dunia kerja dewasa ini sangat penting. Penyelarasan ini tidak terlepas dari kesenjangan yang jauh antara jumlah lulusan dengan jumlah kebutuhan dunia kerja (di istilahkan dengan dimensi kuantitas), kesenjangan kompetensi lulusan dengan kompetensi yang di butuhkan dunia kerja (dimensi kualitas), ketidak mampuan wilayah/daerah setempat menyerap lulusan (dimensi lokasi), dan perubahan kondisi ekonomi baik lokal, nasional, global mupun lead time pendidikan (dimensi waktu).

    kesenjangan ini melahirkan tingkat penggangguran yang masih terbilang tinggi di Indonesia. Tidak memenuhi kualifikasi pekerjaan, materi ajaran sekolah yang tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, lowongan pekerjaan yang terbatas, banyaknya pekerja yang diberhentikan dari pekerjaan (PHK) serta minimnya kemandirian pencari kerja untuk berwirausaha adalah beberapa faktor klasik tingginya penggangguran tersebut.

    Penyelarasan dunia pendidikan dan dunia kerja diharapkan dapat menghasilkan kualitas lulusan yang dapat memenuhi kualifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan dunia kerja atau juga dapat melakukan wirausaha secara mandiri. Tujuan dari penyelarasan ini dapat tercipta paradigma “The right man on the right place”, memperkaya lapangan pekerjaan melalui wirausaha dan sekaligus memperkecil angka penggangguran.

    Dunia Kerja dan Pendidikan

    Beberapa langkah yang harus di lakukan untuk membangun penyelarasan dunia pendidikan dan dunia kerja itu adalah sebagai berikut :

    1. Penyusunan Proyeksi Kebutuhan

    Pertama yang harus di lakukan untuk menyelaraskan dunia pendidikan dan dunia kerja yaitu membangun data proyeksi kebutuhan antara kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja dengan prediksi jumlah lulusan pada setiap lokasi di Indonesia. Dengan sistem ini di harapkan terdapat data untuk memberikan prediksi tentang jurusan apa yang paling dibutuhkan di dunia kerja dalam 5 atau 10 tahun ke depan pada suatu lokasi dan daerah.

    2. Kurikulum Berbasis Kompetensi sesuai Kebutuhan Dunia Kerja

    Kurikulum, merupakan kata kunci dalam penyelarasan dunia pendidikan maupun dunia kerja. Di perlukan adanya penetapan standar mutu lulusan yang dapat disesuaikan dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Kecenderungan untuk merevisi kurikulum menjadi berbasis kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia usaha/pasar kerja telah lama di wacanakan oleh Pemerintah. Meskipun implementasinya secara spesifik belum terlihat secara nyata. Perlu dukungan dari semua pihak untuk mendorong percepatan revisi kurikulum ini. Akan tetapi perlu terus di ingatkan bahwa sebagus apapun kurikulum, akan kembali kepada guru sebagai tokoh sentral untuk menentukan metode yang tepat dalam pembelajarannya. Karena guru yang menyampaikan langsung ke peserta didik. Kurikulum tidak bisa bicara, guru lah yang berbicara.

     3. Membangun Culture of Doing

    Pekerjaan lanjutan untuk menyelaraskan dunia pendidikan dan dunia kerja adalah mengatur keseimbangan antara pembelajaran akademik dan pembelajaran keterampilan untuk mendapatkan kompetensi lulusan. Kompetensi lulusan ini berpengaruh pada link and match dengan kebutuhan pada pasar tenaga kerja. Berpikir kritis, kreatif, membuat keputusan, menyelesaikan masalah dan belajar dengan cepat adalah kompetensi yang diperlukan dunia kerja dan harus dimiliki lulusan. Untuk itu pendidikan harus di fokuskan untuk melakukan hal-hal yang berguna.

    maka dari itu kita perlu membangun culture of doing. Dengan terbentuknya culture of doing, maka pola pendidikan di Indonesia akan menghasilkan peserta didik yang siap menghadapi tantangan dalam dunia nyata sekaligus dapat beradaptasi langsung dengan dunia kerja.

    Premis utama culture of doing adalah bahwa peserta didik harus terlibat pembelajaran baik melalui penekanan pada upaya kolaboratif, berbasis proyek tugas, atau melalui fokus non-akademik. Langkah-langkah menuju melaksanaan culture of doing adalah dengan memulai memperkenalkan “tugas-tugas yang bermakna dalam kehidupan sehari hari” ke dalam kelas. Sebagai contoh dalam pelajaran ekonomi, mempelajari konsep jual beli secara langsung mempraktekannya di pasar untuk berusaha mendapatkan keuntungan (laba).

    4. Membangun Keterampilan Kewirausahaan berbasis Muatan Lokal

    Penyelarasan ini bersifat mendesak karena kenyataan di masyarakat menunjukkan makin tinggi pendidikan seseorang, makin rendah kemandirian terutama untuk berwirausaha. Pelatihan kewirausahaan merupakan langkah untuk membangun kemandirian itu.

    Kewirausahaan bukan hanya bakat sejak lahir/bersifat praktek lapangan. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang perlu juga dipelajari. Kemampuan seseorang dalam berwirausaha, dapat dimatangkan melalui proses pendidikan dan kewirausahaan dapat menciptakkan kemampuan membuat sesuatu yang baru dan berbeda.

    Potensi lokal yang dimiliki oleh setiap daerah tentunya berbeda, baik dari kekayaan alam, laut, atau hutan, yang secara menyeluruh memiliki keunggulan. Pelatihan kewirausahaan berbasis muatan/potensi lokal bisa menjadi salah satu solusi untuk mendorong pertumbuhan perekonomian nasional, mengembalikan posisi Indonesia sebagai negara agraris, maritim dan juga dapat menjadi bekal lulusan dalam menghadapi dunia pasar bebas.

    <!--[if !supportLists]-->-         <!--[endif]-->Membangun Kemitraan

    Kemitraan antara dunia pendidikan dan dunia usaha/kerja perlu harus terus di bangun. Untuk itu perlu dukungan dari pemerintah maupun perusahaan untuk memberikan kesempatan yang luas untuk peserta didik dapat belajar secara langsung di dunia kerja dengan menggunakan sistem magang/prakerin/praktek kerja lapangan (PKL) sehingga mampu membuat mereka siap memasuki dunia kerja.

    Membangun kemitraan ini, tidak ada kendali dengan sekolah-sekolah kejuruan, tetapi sulit di terapkan pada sekolah-sekolah negeri. Sekolah – sekolah negeri tidak mempunyai kultur pemagangan peserta didik. Karena sekolah-sekolah negeri berorientasi pada pelanjutan studi lebih lanjut bagi peserta didik dan bukan mempersiapkan peserta didik siap untuk kerja. Ini mungkin tidak terlepas dari kelemahan mendasar dalam kemitraan yaitu waktu. Banyak guru takut ketinggalan jadwal pelajaran bila harus membangun kemitraan dalam hal sistem magang. Tetapi permasalahan ini dapat teratasi apabila kita berpandangan bahwa ketinggalan pelajaran tidak jadi masalah asalkan peserta didik dapat menyerap ilmu dari luar sekaligus dapat menerapkan pelajaran secara nyata.

  • Manfaat Statistical Process Control

    Statistical Process Control SPC yang merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan untuk memonitor, mengendalikan, menganalisis, mengelola dan memperbaiki produk dan proses melalui metode- metode statistik SPC dimaksudkan untuk mengurangi atau menyingkirkan ″limbah proses.″ Anda dapat mencari kemacetan atau mencoba meningkatkan proses yang menangani informasi statistik.

     

    Penentuan apakah proses berada dalam pengendalian, pengendalian proses statistik menggunakan alat yang disebut peta pengendali Control Chart yang merupakan gambar sederhana dengan tiga garis, di mana garis tengah yang disebut garis pusat Central Line CL merupakan target nilai pada beberapa kasus, dan kedua garis lainnya merupakan batas pengendali atas Upper Control Limit UCL dan batas pengendali bawah Lower Control Limit LCL, serta mean sample. Pengendalian proses statistik dikatakan berada dalam batas pengendalian apabila hanya terdapat kesalahan yang disebabkan oleh sebab umum. Dalam pengendalian proses statistik dikenal adanya “seven tools”.Seven tools dari pengendalian proses statistik ini adalah metode grafik paling sederhana untuk menyelesaikan masalah. Seven tools tersebut adalah:

    1.      Lembar Pengamatan (Check Sheet): 

    Lembar pengamatan adalah lembar yang digunakan untuk mencatat data produk termasuk juga waktu pengamatan, permasalahan yang dicari dan jumlah cacat pada setiap permasalahan.

    2.      Stratifikasi (Run Chart): 

    Stratifikasi adalah suatu upaya untuk mengurai atau mengklasifikasi persoalan menjadi kelompok atau golongan sejenis yang lebih kecil atau menjadi unsur-unsur tunggal dari persoalan.

    3.      Histogram: 

    Histogram adalah diagram batang yang menunjukkan tabulasi dari data yang diatur berdasarkan ukurannya. Tabulasi data ini umumnya dikenal sebagai distribusi frekuensi. Histogram menunjukkan karakteristik-karakteristik dari data yang dibagi-bagi menjadi kelas-kelas. Fungsi dari histogram adalah sebagai berikut:

    • Menentukan apakah suatu produk dapat diterima atau tidak.
    • Menentukan apakah proses produk sudah sesuai atau belum.
    • Menentukan apakah diperlukan langkah-langkah perbaikan.

    4.      Kendali (Control Chart): 

    Grafik pengendali adalah suatu alat yang secara grafis digunakan untuk memonitor apakah suatu aktivitas dapat diterima sebagai proses yang terkendali. Grafik pengendali terkadang disebut dengan Shewhart control charts karena grafik ini pertama kali dibuat oleh Walter A. Shewhart. Nilai dari karekterisik kualitas yang dimonitor, digambarkan sepanjang sumbu y, sedangkan sumbu x menggambarkan sampel atau subgroup dari karakteristik kualitas tersebut.

    1. Diagram Pareto: 

    Diagram pareto pertama kali diperkenalkan oleh Alfredo Pareto dan digunakan pertama kali oleh Joseph Juran. Fungsi diagram pareto adalah untuk mengidentifikasi atau menyeleksi masalah utama untuk peningkatan kualitas. Diagram ini menunjukkan seberapa besar frekuensi berbagai macam tipe permasalahan yang terjadi dengan daftar masalah pada sumbu x dan jumlah/frekuensi kejadian pada sumbu y. Kategori masalah diidentifikasikan sebagai masalah utama dan masalah yang tidak penting. Prinsip Pareto adalah 80 % masalah (ketidaksesuaian atau cacat) disebabkan oleh 20 % penyebab. Prinsip Pareto ini sangat penting karena prinsip ini mengidentifikasi kontribusi terbesar dari variasi proses yang menyebabkan performansi yang jelek seperti cacat. Pada akhirnya, diagram pareto membantu pihak manajemen untuk secara cepat menemukan permasalahan yang kritis dan membutuhkan perhatian secepatnya sehingga dapat segera diambil kebijakan untuk mengatasinya.

    6.      Diagram Sebab Akibat (Cause and Effect Diagram): 

    Diagram sebab akibat juga disebut Ishikawa Diagram karena diagram ini diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun 1943. Diagram ini terdiri dari sebuah panah horizontal yang panjang dengan deskripsi masalah. Penyebab-penyebab masalah digambarkan dengan garis radial dari garis panah yang menunjukan masalah. Kegunaan dari diagram sebab akibat adalah:

    • Menganalisis sebab dan akibat suatu masalah.
    • Menentukan penyebab permasalahan.
    • Menyediakan tampilan yang jelas untuk mengetahui sumber-sumber variasi.

    7.      Diagram Sebar (Scatter Diagram): 

    Scatter diagram adalah grafik yang menampilkan hubungan antara dua variabel apakah hubungan antara dua variabel tersebut kuat atau tidak yaitu antara faktor proses yang mempengaruhi proses dengan kualitas produk. Pada sumbu x terdapat nilai dari variabel independen, sedangkan pada sumbu y menunjukkan nilai dari variabel dependen.

    Statistical Process Control

     

    Penerapan Statistical Process Control dapat memberikan manfaat antara lain:

    • Meningkatkan daya saing produksi dengan menekan atau mengurangi terjadinya variasi.
    • Mengurangi biaya-biaya yang harusnya tidak perlu dikeluarkan, contoh: rework cost (perbaikan produk gagal), sorting cost (penyortiran produk gagal produksi), punishment cost (biaya untuk menangani klaim dari pelanggan / customer complaint).
    • Meningkatakan mutu bahan dan material yang dibeli melalui penerapan Incoming Inspection.
    • Meningkatkan produktivitas dengan menekan prosentase produk cacat, kesalahan produksi, proses rework produk gagal atau cacat.
    • Kemampuan melakukan analisa berdasarkan variasi proses dalam bentuk grafik.
    • Pengambilan kesimpulan berdasarkan data, bukan berdasarkan perkiraan belaka.
    • Menentukan Improvement berdasarkan trend proses bukan hanya dari asumsi semata.
    • Mengidentifikasi gejala penyimpangan proses sejak awal.
    • Membuat preventive action dan corrective action sedini mungkin.
    • Membantu memastikan bahwa proses beroperasi secara efisien
    • Menghasilkan lebih banyak produk yang sesuai spesifikasi.
    • Lebih sedikit pemborosan (rework atau scrap).
    • Pembuatan keputusan seccara real-time di produksi.
  • Peran Bimbel untuk Persiapan Masuk PTN

    Pergantian kurikulum yang dilakukan oleh kementrian Beragam program dan kebijakan senantiasa mewarnai wajah dunia pendidikan Indonesia. Hal tersebut dilakukan demi mencetak generasi muda Indonesia yang menganut nilai-nilai Pancasila.Sebut saja tentang kebijakan penerimaan mahasiswa baru di pendidikan tinggi. Jika sebelumnya ada lima jalur yang dibuat sekarang dipangkas menjadi tiga jalur saja. 

    1.      Jalur Prestasi (SNBP)

    SNBP bisa dikatakan sebagai versi upgrade dari jalur SNMPTN yang selama ini kita ketahui. Hanya saja ada perbedaan signifikan. Jika sebelumnya pada jalur SNMPTN siswa hanya perlu menyetorkan nilai dari 6 mata pelajaran saja, untuk SNBP diperlukan nilai rata-rata seluruh mata pelajaran.

    2. Jalur Tes atau SNBT

     

    Peran Bimbel untuk PTN

    Jalur tes atau SNBT merupakan transformasi baru dari SBMPTN. Jalur tes ini juga mengalami perombakan yang cukup mempengaruhi iklim pendidikan Indonesia kedepannya terutama pada lembaga penyedia bimbingan belajar.

    Pak Nadiem mengatakan bahwa selama ini dikarenakan beban materi terlalu banyak, maka guru dituntut untuk segera menyelesaikan proses transfer materi dan kemudian disusul dengan memberikan materi hafalan yang terlalu berlebihan pada siswa. Akibatnya, kualitas pendidikan menjadi menurun.

    3.      Jalur Mandiri

    Jalur mandiri selama ini dianggap sebagai jalur untuk orang-orang yang mampu secara finansial saja. Untuk itulah, untuk menghapus stigma ini, maka pemerintah membuat peraturan terbaru dengan maksud mendorong transparansi proses seleksi jalur mandiri.

    Jika sebelumnya kewenangan seleksi jalur mandiri diserahkan pada masing-masing perguruan tinggi serta tidak banyak mendapatkan intervensi dari pemerintah, maka untuk tahun 2023 nanti PTN diharapkan untuk melaporkan beberapa hal pada pemerintah.

    Itulah tadi tiga jalur baru dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru untuk tahun 2023 mendatang. Tentu saja ada sisi baik dan sisi buruk yang akan muncul. Sisi baiknya misalnya adalah pemerintah semakin serius untuk menghapus ketimpangan pendidikan di Indonesia.

    ·         Persaingan yang Semakin Ketat

    Seperti yang kita ketahui bersama, dari tahun ke tahun, persaingan masuk perguruan tinggi semakin ketat. Alasan itulah yang kemudian mendorong banyak orang tua memasukkan anak-anaknya untuk bergabung bersama lembaga bimbingan belajar, terutama untuk program intensif agar lolos masuk PTN impian.

    Salah satu kurikulum yang kami buat adalah akan tetap mendorong siswa untuk berfokus pada kesempatan satu semester yang tersisa untuk bisa bersaing lewat jalur prestasi, tes maupun mandiri proses masuk PTN. Oleh karena itu bimbel sangat berperan penting bagi siswa untuk lebih bisa fokus dan mendapatkan panduan secara seksama demi mendapatkan kursi bangku di PTN yang diidamkan. Selain itu, dengan bimbel dapat menaikkan persentase lolos masuk perguruan tinggi lewat jalur manapun, terutama untuk jalur tes dan mandiri.

     

    ·         Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa dalam Mengikuti Tes

    Dengan mengikuti bimbel juga melatih rasa percaya diri siswa. Misalnya jika sebelumnya siswa di kelas sukar untuk mengerti, maka dengan mengikuti bimbel mereka akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik dikarenakan bimbel biasanya lebih bersifat eksklusif dan personal. Dengan mengikuti bimbel, maka siswa akan mendapatkan banyak bekal untuk persiapan mengikuti tes masuk perguruan tinggi. Dengan persiapan yang matang tersbut tentunya siswa akan lebih percaya diri dan yakin sebelum dan saat mengikuti tes. 

    ·         Mendorong untuk Berpikir Positif

    Mengingat salah satu poin Merdeka Belajar episode kedua puluh dua adalah mendorong pelajar Indonesia untuk menggunakan logika daripada hafalan, maka dengan mengikuti bimbel mereka akan dengan mudah mengasah kemampuan berpikir cepat karena dikelilingi dengan mereka yang juga bersemangat dalam mencari ilmu daripada harus belajar sendiri di rumah. Dengan keikutsertaan pelajar dalam program bimbel akan mendorong dan mempertajam kemampuan intrapersonal mereka dalam bersosialisasi dengan orang lain.

    Selain tiga manfaat mengikuti bimbel seleksi PTN yang telah disebutkan di atas, ada juga manfaat lain yakni siswa menjadi lebih fokus dan memiliki arah yang jelas tentang apa-apa yang perlu dipelajari. Dan ada beberapa bimbel yang tidakhanya berfokus pada pembelajaran di sekolah. Bimbel juga membantu siswa untuk dapat mengetahui bakat dan keterampilan yang dimiliki, sehingga siswa mengetahui apa yang harus dilakukan untuk menumbuhkan bakat dan keterampilan tersebut.

     

  • Perubahan Kurikulum di Indonesia, Tujuannya Apa?

    Kurikulum merupakan seperangkat atau suatu sistem rencana dan pengaturan mengenai bahan pembelajaran yang dapat dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar. Intinya kurikulum adalah rencana pembelajaran.Keberadaan kurikulum akan membuat setiap pengajar dan pelaku yang diajar bisa mengetahui kemana tujuan sebuah pendidikan dijalankan. Pada lingkup sekolah, akan diketahui ke mana arah pembelajaran yang akan diterima di sekolah tersebut.

    Ini yang membuat kurikulum hukumnya wajib ada di setiap institusi pendidikan. Di Indonesia, telah terjadi beberapa kali pergantian kurikulum. Dari berbagai pergantian tersebut ada sisi positif maupun negatif. Kurikulum di Indonesia dikembangkan dan disepakati oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan dengan guru-guru atau tenaga pengajar.

    Mengapa kurikulum harus berubah ? tentu saja untuk menjawab tantangan zaman. Kurikulum tidak dapat dipergunakan dalam satu waktu terus menerus karena dunia terus berubah. Maka dunia pendidikan sebagai pilar utama dalam membangun dan mendidik generasi harus pula turut berubah. Terjadinya pandemi covid saja sudah meluluhlantakkan dunia pendidikan sedemikian rupa. Guru kesulitan mengajar, murid kesulitan mengerjakan tugas, dan orang tua juga tak kalah pusing membantu putra-putri merekPerubahan Kurikulum

    Kurikulum harus selalu berubah agar sesuai dengan perkembangan zaman, apalagi masa sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi informasi telah berkembang semakin masif dan tak terkendali. Masak ya kita tetap mengajar dengan cara yang kuno. Tentu itu tidak akan relevan. Pembelajaran juga akan menjadi membosankan. Bukankah tugas kita untuk menyiapkan para murid menghadapi zaman yang baru ? zaman yang mungkin sama sekali berbeda dengan zaman kita.

    Selain itu kurikulum juga harus mempertimbangkan kebutuhan belajar murid. Sebagai contoh, zaman saya sekolah komputer baru dipelajari pada masa SMA, itupun hanya sebatas menyalakan, memetikan dan mengetik saja. Coba lihat anak sekarang, mereka sudah lahir dengan teknologi di tangannya. Bayi saja sudah pandai memainkan layar gawai. Itulah mengapa kurikulum juga harus berubah, agar kita dapat menyiapkan generasi yang akan datang yang visioner dan mampu memandang ke depan

    Pandemi Covid telah menyebabkan dampak negatif, membuat kesenjangan yang terjadi di Indonesia. Banyak anak-anak Indonesia yang mengalami ketertinggalan pembelajaran (Learning Loss) sehingga mereka kesulitan untuk mencapai kompetensi dasar sebagai peserta didik. Sebelum pandemi menyerang pun pendidikan di Indonesia telah mengalami krisis dan kesenjangan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus dapat mengacu kepada kurikulum 2013, mengacu kepada Kurikulum Darurat yaitu Kurikulum 2013 yang disederhanakan oleh Pemerintah, atau melakukan penyederhanaan kurikulum 2013 secara mandiri. Landasan utama pada kurikulum 2013 adalah tujuan Sistem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional pendidikan, sedangkan Kurikulum Merdeka ditambah dengan menekankan pengembangan Profil Pelajar pancasila pada peserta didik.

    Kompetensi yang Dituju'

     

    Pada Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar (KD) serta Kompetensi Inti (KI) sebagai penilaian yaitu: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan. KD dinyatakan dalam bentuk poin-poin yang akan dikoordinasikan pertahun serta hanya terdapat mata pelajaran Pendidikan, Budi Pekerti dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sedangkan Kurikulum Merdeka capaian pembelajaran disusun per fase dan dinyatakan dalam bentuk paragraf yang merangkaikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk mencapai, menguatkan, dan meningkatkan kompetensi.

     

    Pada kurikulum 2013 jam pelajaran (JP) diatur per minggu satuan mengatur alokasi watu pembelajaran secara rutin setiap minggu dalam setiap semester sehingga setiap semester peserta didik akan mendapat nilai hasil belajar setiap semester. Sedangkan Kurikulum Merdeka strukturnya dibagi menjadi dua keguatan pembelajaran utama yaitu:

    1. Pembelajran reguler atau rutin yang merulakan kegiatan intrakulikuler.

    2. Projek penguatan profil pelajar pancasila.

    Pembelajaran

     

    Kurikulum 2013 melakukan pendekatan pembelajaran menggunakan satu pendekatan yatu pendekatan saintifik untuk semua mata pelajaran. Sedangkan Kurikulum Merdeka menguatkan pebelajaran terdiferensasi sesuai tahap capaian peserta didik.

    Penilaian Pada Kurikulum 2013 penilaian dibagi menjadi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sedangan Kurikulum Merdeka tidak ada pemisahan antara panilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

     

    Perangkat Ajar yang Disediakan Pemerintah, Kurikulum 2013 menggunakan buku teks dan buku non-teks. Sedangkan Kurikulum Merdeka Buku teks dan Buku Non-teks. Perangkat Kurikulum

    Kurikulum 2013 pedoman implementaasi kurikulum, panduan penilaian, dan panduan pembelajaran setiap jenjang.  Sedangkan Kurikulum Merdeka panduan pembelajaran dan asessmen, panduan pengembangan kurikulum operasional sekolah, panduan pengembangan projek, pelaksanaan inklusif, individual dan bimbingan konseling.

     

    Dampak perubahan kurikulum adalah Pendidik atau guru nantinya akan merasa sangat terbantu dengan bisa mengikut struktur yang telah dibuat dalam  penyampaian materi maupun evaluasi yang akan dilakukan terhadap peserta didik nantinya. Perubahan Kurikulum 2013 ke kurikulum merdeka tentunya mempunyai dampak bagi siswa maupun guru. Penerapan Kurikulum Merdeka diharapkan memiliki dampak untukt terciptanya generasi adaptif yang mampu menghadapi perubahan zaman dengan kekuatan mereka sendiri. Implementasi Kurikulum Merdeka memberikan banyak perubahan besar terhadap guru dan siswa. Dengan mengedepankan proses pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat, proses ini akan menjadi sebuah interaksi yang sesuai dan menciptakan ruang pembelajaran yang lebih positif. Dampak yang terjadi dengan Implementasi Kurikulum Merdeka membuat proses pembelajaran di ruang kelas terasa lebih merdeka.

     

  • Solusi Menghadapi Perubahan Kurikulum Pembelajaran

    Perubahan merupakan sesuatu yang alamiah, artinya segala sesuatu dalam kehidupan ini sudah pasti akan terus mengalami perubahan, karena perubahan sendiri merupakan ketetapan Tuhan yang tidak mungkin untuk dihindari. Kita bisa melihat diri sendiri, renungkanlah hal-hal yang pernah kita jalani selama hidup, yang mungkin selama ini luput dari perhatian kita. Kita mengalami perubahan, dari bayi, anak-anak, remaja, hingga dewasa. Perubahan tersebut tentunya akan memiliki dampak yang baik dan buruk. Dari perubahan tersebutlah kita dapat belajar apa yang harus kita perbaiki supaya dapat berkembang.

    Begitu juga dengan perubahan kurikulum yang ada di Indonesis saat ini. Melihat dari dampak yang ditimbulkan oleh pandemi, banyak sekolah yang mengalami keterlamabatan dalam pembelajaran di sekolah. Maka untuk mengejar ketertinggalan tersebut, dibuatlah kurikulum baru yang dianggap lebih efektif dan efisien. Kebijakan Kurikulum Merdeka di dunia pendidikan dihadapkan dengan berbagai polemik dan kendala karena dianggap trasformatif. Pro kontra pun bermunculan sehingga bagi sebagian besar guru perubahan ini dirasakan cukup berat dan memerlukan adaptasi yang tidak sebentar. Penulis juga sebagai guru merasakan hal sama karena baru saja kami beradaptasi dengan kurikulum 2013 sekarang kami harus segera dengan sikap sempurna beradaptasi lagi dengan program baru.

    Perubahan sebenarnya memiliki manfaat yang besar bagi kelangsungan proses pendidikan. Perubahan akan membentuk karakter yang dinamis dan mengikuti sesuai perkembangan zaman. Namun dalam penerapan kurikulum baru ini, guru yang memiliki kesiapan dalam menghadapi perubahan. Guru yang memiliki personality, behaviour, dan the sence of power tidak akan tertinggal karena bergerak secara inovatif, mampu bertahan, dan lentur dalam menyesuaikan diri menyambut perubahan. Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis ingin memberikan beberapa solusi dalam menghadapi kendala Kurikulum Merdeka sebagai berikut.

    Solusi menghadapi kendala Kurikulum Merdeka:

    1. Mencari Informasi tentang Kurikulum Merdeka.

    Solusi minimnya wawasan mengenai kurikulum merdeka adalah dengan cara searching berbagai macam informasi baik di media sosial maupun melalui internet. Sumber yang aktual dan terpercaya, tidak copy paste, dan biasakan menulis referensi. Perluas komunitas para pegiat literasi untuk menyerap informasi lebih cepat dan detail.

    1. Mengeksplore Referensi dari Berbagai Sumber

    Guru merdeka memiliki karakter kreatif, inovatif, dinamis, dan solutif. Buku teks yang ada di perpustakaan tidak akan memberikan solusi untuk program baru yang setiap harinya terus berubah sesuai perkembangan zaman. Salah satunya adalah Google scholar bisa menjadi alternatif untuk memecahkan masalah perihal referensi mengenai kurikulum merdeka. Alternatif lain adalah file searching dari berbagai sumber misalnya dari komunitas yang sering mengikuti pelatihan, seminar, workshop, atau webinar Nasional.

    1. Akses Pembelajaran

    Lembaga pendidikan hendaknya memfasilitasi warga belajar yang memiliki keterbatasan dalam menjangkau akses digital dan jaringan internet untuk mempermudah guru dalam mengembangkan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pembelajaran. Metode pembelajaran tatap muka maupun daring keduanya membutuhkan jaringan yang kuat untuk mewujudkan dan memerangi kendala yang selama ini dihadapi oleh guru. Kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik pun akan menjadi jalan keluar yang efektif ketika sekolah menyediakan fasilitas lengkap bagi guru maupun peserta didik.

    1. Sosialisasi Kurikulum

    Guru sebagai pelaku utama dalam dunia pendidikan harus siap dengan segala perubahan kebijakan, meskipun tidak kita sukai. Saat ini yang dibutuhkan adalah peran nyata, untuk terus melakukan sosialisasi kurikulum 2013, agar para guru benar-benar siap mengimplementasikannya.

    Sosialisasi kurikulum harus sampai pada guru-guru pelaksana tidak dibeda-bedakan. Artinya, bahwa kurikulum baru bisa berjalan jika sudah dilakukan sosialisasi secara efektif. Selain itu ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan desiminasi, antara lainkesiapan para guru, kondisi geografis dan penyebaran informasi.

    1. Meningkatkan skill dan kompetensi guru.

    Meningkatkan kualitas pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki guru akan mempermudah jalan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Menguasai dan menerapkan keterampilan dasar sesuai dengan kebutuhan di era digital seperti Ms. Word, pdf, ppt, exel memiliki email, menulis di media digital, trasformasi administrasi digital, dan lain sebagainya. Guru sebagai ujung tombak terdepan dari berbagai perubahan tersebut maka harus siap mengambil berbagai supaya dan berani belajar atau mencoba sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan zaman. Guru yang mampu beradaptasi dengan cepat akan mampu menyiapkan peserta didik menjawab tantangan di masa yang akan datang.

    Kurikulum berubah sesuai dengan tuntutan zaman. Guru adalah orang yang mengimplementasikan kurikulum dalam satuan pendidikan. Setiap pergantian kurikulum, maka guru dan pihak-pihak terkaitlah yang harus paling siap. Hakikat kurikulum itu ada pada guru, jika guru tidak bisa mendalami kurikulum yang berlaku, maka tujuan pendidikan yang diinginkan tidak akan tercapai. Sebaik apapun kurikulum tersebut, tidak akan membuahkan hasil jika guru tidak mampu melaksanakannya.

    Guru semakin memiliki peran sentral dalam perubahan kurikulum, karena dianggap sebagai ujung tombak pencapaian tujuan pendidikan. Pada UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah 1) mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual, 2) mengembangkan kesehatan dan akhlak mulia dari peserta didik, dan 3) membentuk peserta didik yang terampil, kreatif, dan mandiri. Tujuan ini menjadi isyarat bahwa guru merupakan garda terdepan yang menentukan kualitas pendidikan nasional, tentu dengan segala masalah dan realitas yang dihadapinya. Dalam orientasi belajar, guru harus mampu mengoptimalkan proses pembelajaran di kelas. Guru harus memiliki orientasi yang tidak terbatas pada kemampuan kognitif siswa, tetapi juga afektif dan psikomotor pada diri siswa. Intinya, guru harus lebih kreatif dalam mengajar.Solusi Menghadapi Perubahan Kurikulum

  • Tips Masuk PTN yang Diinginkan

    Untuk kamu yang duduk di kelas 12 dan akan lulus dari SMA saat ini, tentunya kamu memiliki impian untuk masuk ke Perguruan tinggi negeri (PTN) ingin melanjutkan studi. Baik itu melalui SNBP, SNBT , atau Seleksi Mandiri PTN pastinya memiliki persaingan yang sangat ketat karena sangat banyak yang menginginkan kursi di salah satu PTN diinginkannya.

    Anda pasti bingung, bagaimana sih tipsnya agar bisa lolos ke PTN di antara ratusan ribuan pendaftar lainnya? Di sini Bimbel Duta akan berbagi Tips bagaimana supaya memiliki peluang yang tinggi untuk dapat lolos ke perguruan tinggi:

    Tips Lolos PTN yang Diinginkan

    1. Pilih Jalur Seleksi yang Tepat dan Memiliki Peluang Besar

    Ada tiga jalur seleksi masuk PTN yang bisa kamu pilih, yaitu SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri. Nah, setiap jalur seleksi memiliki karakteristik dan persyaratannya masing-masing, sehingga diperlukan persiapan yang berbeda pula.

    SNBP bertujuan untuk menjaring siswa yang menunjukkan prestasi tinggi di bidang akademik dan non-akademik. Untuk itu, kamu harus memastikan nilai rapor kamu masuk ke dalam 40% tertinggi untuk sekolah akreditasi A, 25% untuk sekolah akreditasi B, dan 5% untuk sekolah akreditas C. Prestasi non-akademik juga penting, seperti menjuarai kompetisi Saintek dan Seni-Budaya akan menunjang daya saing di SNBP.

    SNBT/UTBK bertujuan untuk menjaring siswa dengan kompetensi akademik dan skolastik tinggi. Kesuksesan pada SNBT tergantung pada kemampuan penalaran kamu dan potensi skolastik.

    Terakhir, Seleksi Mandiri bertujuan untuk menjaring siswa dengan profil kompetensi akademik yang sesuai dengan profil masing-masing PTN.

    1. Kenali Minat dan dan Kemampuan Anda

    Banyak calon siswa yang gagal untuk masuk PTN bukan karena kurang pintar, melainkan karena strategi yang kurang tepat dalam memilih program studi. Nah untuk itu, kamu harus tahu minat pribadi sebelum mendaftar ke PTN.

    1.  Langsung Menentukan Jurusan/Universitas Idaman
      Jangan belum apa-apa langsung menentukan jurusan apalagi universitas idaman
    2. Menyamakan Bidang Ilmu dengan Pelajaran di Sekolah
      Bidang ilmu itu luas banget, jauh lebih luas daripada 13 mata pelajaran yang kamu pelajari di sekolah.
      Contohnya bidang ilmu politik, bidang ilmu hukum, bidang ilmu agrikultur, bidang ilmu medis, bidang ilmu penerbangan, bidang pengolahan energi, dsb
    3. Perbanyak Latihan Soal-soal Tes

    Kesiapan mental sangat penting dalam menghadapi ujian tulis pada SNBT/UTBK dan Seleksi Mandiri. Banyak siswa yang gagal diterima di PTN karena gugup atau grogi saat mengerjakan soal tes. Dengan memperbanyak latihan, kamu pun akan semakin percaya diri. Jangan terjebak ke dalam iming-iming dari orang yang menjanjikan lolos secara instan. Perlu diingat, seleksi PTN telah menerapkan berbagai strategi dan sistem monitoring untuk mencegah kecurangan. Bahkan untuk memantapkan diri mengikuti tes masuk PTN, kita bisa mengikuti Bimbingan Belajar. Supaya kita lebih fokus dalam melatih kemampuan kita untuk mengikuti tes masuk PTN.

    1. Memilih Bidang hanya Berdasarkan Alasan Finansial Prospek Kerja Karena jika alasan kamu hanya sekadar prospek kerja, tapi tidak dibarengi keinginan kuat untuk mendalami ilmunya. Biasanya ujung-ujungnya kuliahnya juga ga akan maksimal. Percuma juga kuliah di jurusan dengan prospek kerja bagus tapi kalau prestasi akademiknya juga amburadul. 

     

    1. Pahami Prosedur Seleksi PTN dengan Benar

     

    Seleksi PTN melibatkan berbagai tahapan. Terkadang ada peserta yang gagal mengikuti seleksi karena adanya kekeliruan administrasi. Jadi pahami terlebih dahulu prosedur seleksi PTN dengan benar.

    1. Usaha Maksimal dan Disertai dengan Doa

    Usaha yang maksimal apabila tidak dibarengi dengan doa dan tawakal, maka akan menjadi sia-sia. Untuk bisa masuk ke PTN, maka kamu harus berusaha dengan maksimal disertai dengan doa dan berserah diri kepada Yang Maha Kuasa.

     

     

Tentang LKP Duta

LKP BIMBEL DUTA

Head Office

Graha Duta Bekasi Lantai 2

Jl. Taman Kebalen G1/2

Bekasi

 

Cabang Kebalen

  bimbeldutakebalen(@) gmail.com

0812-9981-8584, 021-89131749

Ruko Taman Kebalen G1 No 2 Kebalen

Bekasi, Jawa Barat

 

Cabang Alamanda

email : bimbeldutaalamanda(@)gmail.com

Telp : 0856-1557-221, 0823-1797-6529

Perumahan taman alamanda blok AA1 NO 03 , Kel. desa Karang Satria ,

Kec. Tambun Utara , Kab.bekasi, Jawa Barat

Jawa Barat

 

Cabang Pemalang

Email : bimbeldutakebalen(@) gmail.com
Telp : 0853-2637-0816

Jalan Sindoro, Ruko Kantor Pos Lama no 6, Pemalang

Jawa Tengah

 

 

Cabang Banjardawa

Email : dutabanjardawa (@) gmail.com
Telp :  0284-3291223, 0853-2689-2468

Jalan Raya Banjardawa, Kios berkah jaya C21-22, Banjardawa

Jawa Tengah

 

 

BIMBINGAN BELAJAR DUTA

Berita Update

17
Jan2014

Home

LKP Duta adalah lembaga kursus resmi yang berkedudukan di Bekasi. LKP Duta memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional...

24
Sep2017

Prinsip-prinsip Belajar

Berdoa Apabila ada yang sifatnya hafalan, maka dibaca lalu dihafalkan 3 kali dengan tidak melihat text, dengan mengeluarkan...

24
Sep2017

Penghambat Belajar

Berikut hal-hal yang bisa menghambat dalam belajar, sehingga hasil ujiannya kurang memuaskan 1. Tidak niat, sekolah yang penting...

04
Oct2017

Quiz hari ABRI

Kuis dalam rangka hari ABRI khusus siswa bimbel Duta 1. Apakah kepanjangan TKR? 2. Sebutkan nama kepangkatan TNI dari...

07
Nov2017

Perkalian dengan 11

Perkalian dengan 11 merupakan perkalian yang sangat mudah Caranya adalah dari belakang Bilangan pertama langsung diturunkan dari bilangan yang dikali...

22
Nov2017

Hitung Cepat Perkalian 2 Digit

Berikut ini merupakan rahasia trick perkalian dua digit angka (contoh : 19 x 14 = ??), dengan...

05
Dec2017

Jurusan SMK yang paling banyak...

Jurusan SMK yang paling banyak dicari 1. Jurusan Otomotif    Tidak dipungkiri dunia Otomotif di Indonesia sangat berkembang cepat....

30
Jan2018

Cara Mengikuti SNMPTN

  Masuk Universitas negeri merupakan impian setiap Siswa SMA/SMK Untuk masuk kampus negeri ada 3 jalur 1. SBMPTN 2. SNMPTN 3. Ujian...

06
Feb2018

Jumlah Siswa Bimbel Duta Meroket

Pemalang - Kebutuhan akan bimbingan belajar di Pemalang rupanya cukup tinggi. Pertama kali dibuka di Pemalang pada...

24
May2018

8 Jalur Bakat Alamiah

8 Jalur Bakat Alamiah Untuk Sukses   Setiap anak memiliki bawaan masing-masing yang tidak sama. Pintar dalam sekolah belum...

26
Jun2018

Penanaman Karakter pada Anak

Apa Pentingya penanaman karakter pada anak usia dini Dalam hidup setiap manusia memiliki karakter yang berbeda beda. Semua...

29
Jun2018

LKP DUTA

LKP DUTA merupakan lembaga pendidikan dibawah naungan PT. Tras Tekno Indonesia, dengan nomor akta pendirian SK MENKUMHAM...

03
Sep2018

Jurusan Kuliah Paling Paforit di...

10. Pendidikan Dokter UNS - 56,80% Kota Solo yang Indah memiliki jurusan yang paforit Fakultas Kedokteran UNS. (Sumber:...

25
Sep2018

Cara Menghitung Luas Tembereng

Menghitung luas tembereng sering kali menjadi momok buat siswa. Tetapi dengan telaten sebenarnya sangat mudah menghitung luas...

20
Nov2018

SBMPTN 2019

SBMPTN 2019, menganut sistem yg berbeda, kalo dulu milih jurusan dulu baru tes, di 2019 nanti tes...

12
Dec2019

3 Rumus Ajaib Matematika...

Hayo, siapa yang kalau belajar Matematika (https://ruangguru.com/guru/?keyword=MATEMATIKA%20SMA utm_source=blog utm_medium=referral utm_campaign=ingin-pintar-matematika-cek-5-rumus-ajaib-berikut-ini) masih ogah-ogahan? Susah? Mumet karena penuh dengan angka dan...

13
Dec2019

Coding untuk Pemula

  Kata siapa belajar coding itu harus memakan waktu lama dengan segala materi yang rumit? Anggapan tersebut sudah...

13
Dec2019

Belajar Algoritma Pemrograman Dengan Menyenangkan

Dalam beberapa tahun ini sebuah organisasi non profit yang mengelola website bernama Code.org (https://code.org/) sudah melakukan event rutin tahunan...

14
Dec2019

Bagaimana Cara Belajar Pemrograman?

Belajar pemrograman atau coding itu mudah. Serius. Ya mudah bagi saya yang sudah familiar dengan beberapa bahasa pemrograman. Namun, bagi...

16
Dec2019

Duta Programing Academy

Apasih Duta Programing Academy Duta Programing Academy adalah satu-satunya kursus/pembelajaran pemprograman di Pemalang yang membahas tentang Coding. Apasih yang...

«
»

Layanan

  • Bimbingan Belajar SD, SMP, SMU/SMK
  • Calistung
  • Kursus Komputer / IT
  • Kursus Kewirausahaan
  • Kursus Bahasa Inggris
  • Kursus Bahasa Korea
  • Kursus Manajemen (Scrum, Customer Service, Balance Scorecard)

Layanan Lain:

  • Pembuatan Software atau aplikasi
  • Konsultasi Bisnis