Kurikulum pendidikan yang kurang tepat bagi siswa atau sekolah justru akan memberi masalah masalah baru dalam dunia pendidikan, karna kurikulum baru belum tentu sesuai dengan siswa atau dapat di terima siswa tersebut bahkan mungkin siswa tidak siap dengan sistem baru yang mungkin dapat menyusahkan mereka, lalu mengapa sistem pendidikan di indonesia hampir sering di gonta ganti, mengapa sekolah atau lembaga pendidikan tidak memfokuskan diri pada satu sistem atau kurikulum supaya siswa dapat menyesuaikan dan menerima sistem tersebut dengan baik. Dengan banyaknya masalah baru dalam pendidikan, tentunya akan menghambat tercapainya tujuan pendidikan.
Agar tercapai tujuan pendidikan di Indonesia secara merata dan supaya mutu pendidikan di negara kita bisa lebih baik dari tahun sebelumnya sekiranya perlu diadakan pembenahan beberapa hal antara lain:
- Ditinjau kembali isi dan tujuan dari kurikulum yang saat ini digunakan di dunia pendidikan.
- Ditingkatkan lagi ketrampilan dalam penggunaan komputer dan internet bagi guru dan siswa pada masing-masing tingkat satuan pendidikan.
- Lebih ditingkatkan peran aktif dan tanggung jawab pemerhati sekolah disetiap satuan pendidikan.
Apa sebenarnya maksud dan tujuan pemerintah menganti kurikulum yang sudah di terapkan dengan kurikulum baru yang belum tentu dapat beradaptasi dengan siswa atau peserta didik.
Tujuan pemerintah mengganti kurikulum dalam pendidikan adalah karna ingin memperbaiki mutu pendidikan supaya bisa berkembang lebih baik dari sebelum nya. Pada kenyataannya tidak ada perubahan mutu yang di berikan oleh pendidikan di indonesian bahkan mutu pendidikan selama kurang lebih dalam lima tahun.
Perubahan kurikulum berdampak baik dan buruk bagi mutu pendidikan dimana dampak baiknya yaitu pelajar bisa belajar dengan mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju tapi didukung oleh kepala sekolah, guru, tenaga pengajar, peserta didik bahkan lembaga itu sendiri. Dimana kepala sekolah harus berhubungan baik dengan atasannya dan membina hubungan baik dengan bawahannya, lalu guru juga harus bermutu, maksudnya gurunya harus memberi pelajaran yang dapat dicerna oleh peserta didik, lalu siswa juga harus bermutu, maksudnya siswa dapat belajar dengan baik, giat belajar, menjadi siswa yang kreatif dalam setiap pemecahan masalah. serta kritis dalam setiap pelajaran.
Dampak negatifnya adalah mutu pendidikan menurun dan perubahan kurikulum yang begitu cepat menimbulkan masalah-masalah baru seperti menurunya prestasi siswa, hal ini dikarenakan siswa tidak dapat menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran pada kurikulum yang baru. Dampak tersebut justru memberikan hasil yang mengecewakan, dimana perubahan kurikulum pendidikan yang begitu cepat menimbulkan masalah masalah baru dalam dunia pendidikan, seperti halnya banyak prestasi siswa akan menurun hal ini mungkin di sebabkan karna siswa tidak dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran pada kurikulum yang baru.
Solusi yang pernah dilakukan sebelumnya.
- Mengubah paradigma dari pengajaran yang berbasis sistetik-materialistik menjadi religius. Solusi ini menunjukan akan berkurangnya kemerosotan moral. Dimana tidak akan ada lagi siswa cerdas yang tidak bermoral.
- Mengubah konsep awal paradigma kurikulum menjadi alur yang benar untuk mencapai suatu tujuan yang sebenarnya.
- Melakukan pemerataan pendidikan melalui pemerataan sarana dan prasarana ke sekolah terpencil, sehingga tidak akan ada lagi siswa di daerah terpencil yang terbelakang pendidikan.
- Menjalankan kurikulum dengan sebaik mungkin.
- Membersihkan organ-organ kurikulum darin oknum-oknum tak bertanggung jawab
- Mengadakan studi kasus penelitan di setiap daerah Nusantara, agar dapat melahirkan pengalaman dan dokumentasi yang kuat dan efektif dalam pengembangan kurikulum
- Pemerintah harus melakukan diklat terhadap setiap guru supaya semua guru mengerti dan menjalankan atau menerapkan setiap kurikulum baru setiap tahunnya, karena setiap guru di setiap daerah mempunyai kemampuan yang berbeda. Sehingga di perlukan sosialisasi yang cukup untuk menunjang kualitas mutu setiap tenaga pendidik di setiap daerah.
Perubahan kurikulum sangat diperlukan seiring perkembangan zaman, karena dengan adanya perubahan dunia pendidikan akan selalu bergerak menuju yang lebih baik lagi baik bagi pendidik maupun peserta didik. Setiap kurikulum yang pernah ada di Indonesia pasti memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Pada kurikulum 2013 yang menekankan pembelajaran tematik-integratif guru berperan sebagai fasilitator bagi peserta didik, pembelajaran akan berpusat pada peserta didik dengan dampingan dari gurunya. Kurikulum 2013 juga menekankan pada pembentukan sikap peserta didik. Kurikulum Merdeka dianggap sebagai solusi pembelajaran di masa pandemi karena lebih fleksibel dan efisien. Dimana hal tersebut dapat mengejear ketertinggalan pelajaran pada masa pandemi.