Perubahan merupakan sesuatu yang alamiah, artinya segala sesuatu dalam kehidupan ini sudah pasti akan terus mengalami perubahan, karena perubahan sendiri merupakan ketetapan Tuhan yang tidak mungkin untuk dihindari. Kita bisa melihat diri sendiri, renungkanlah hal-hal yang pernah kita jalani selama hidup, yang mungkin selama ini luput dari perhatian kita. Kita mengalami perubahan, dari bayi, anak-anak, remaja, hingga dewasa. Perubahan tersebut tentunya akan memiliki dampak yang baik dan buruk. Dari perubahan tersebutlah kita dapat belajar apa yang harus kita perbaiki supaya dapat berkembang.
Begitu juga dengan perubahan kurikulum yang ada di Indonesis saat ini. Melihat dari dampak yang ditimbulkan oleh pandemi, banyak sekolah yang mengalami keterlamabatan dalam pembelajaran di sekolah. Maka untuk mengejar ketertinggalan tersebut, dibuatlah kurikulum baru yang dianggap lebih efektif dan efisien. Kebijakan Kurikulum Merdeka di dunia pendidikan dihadapkan dengan berbagai polemik dan kendala karena dianggap trasformatif. Pro kontra pun bermunculan sehingga bagi sebagian besar guru perubahan ini dirasakan cukup berat dan memerlukan adaptasi yang tidak sebentar. Penulis juga sebagai guru merasakan hal sama karena baru saja kami beradaptasi dengan kurikulum 2013 sekarang kami harus segera dengan sikap sempurna beradaptasi lagi dengan program baru.
Perubahan sebenarnya memiliki manfaat yang besar bagi kelangsungan proses pendidikan. Perubahan akan membentuk karakter yang dinamis dan mengikuti sesuai perkembangan zaman. Namun dalam penerapan kurikulum baru ini, guru yang memiliki kesiapan dalam menghadapi perubahan. Guru yang memiliki personality, behaviour, dan the sence of power tidak akan tertinggal karena bergerak secara inovatif, mampu bertahan, dan lentur dalam menyesuaikan diri menyambut perubahan. Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis ingin memberikan beberapa solusi dalam menghadapi kendala Kurikulum Merdeka sebagai berikut.
Solusi menghadapi kendala Kurikulum Merdeka:
- Mencari Informasi tentang Kurikulum Merdeka.
Solusi minimnya wawasan mengenai kurikulum merdeka adalah dengan cara searching berbagai macam informasi baik di media sosial maupun melalui internet. Sumber yang aktual dan terpercaya, tidak copy paste, dan biasakan menulis referensi. Perluas komunitas para pegiat literasi untuk menyerap informasi lebih cepat dan detail.
- Mengeksplore Referensi dari Berbagai Sumber
Guru merdeka memiliki karakter kreatif, inovatif, dinamis, dan solutif. Buku teks yang ada di perpustakaan tidak akan memberikan solusi untuk program baru yang setiap harinya terus berubah sesuai perkembangan zaman. Salah satunya adalah Google scholar bisa menjadi alternatif untuk memecahkan masalah perihal referensi mengenai kurikulum merdeka. Alternatif lain adalah file searching dari berbagai sumber misalnya dari komunitas yang sering mengikuti pelatihan, seminar, workshop, atau webinar Nasional.
- Akses Pembelajaran
Lembaga pendidikan hendaknya memfasilitasi warga belajar yang memiliki keterbatasan dalam menjangkau akses digital dan jaringan internet untuk mempermudah guru dalam mengembangkan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pembelajaran. Metode pembelajaran tatap muka maupun daring keduanya membutuhkan jaringan yang kuat untuk mewujudkan dan memerangi kendala yang selama ini dihadapi oleh guru. Kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik pun akan menjadi jalan keluar yang efektif ketika sekolah menyediakan fasilitas lengkap bagi guru maupun peserta didik.
- Sosialisasi Kurikulum
Guru sebagai pelaku utama dalam dunia pendidikan harus siap dengan segala perubahan kebijakan, meskipun tidak kita sukai. Saat ini yang dibutuhkan adalah peran nyata, untuk terus melakukan sosialisasi kurikulum 2013, agar para guru benar-benar siap mengimplementasikannya.
Sosialisasi kurikulum harus sampai pada guru-guru pelaksana tidak dibeda-bedakan. Artinya, bahwa kurikulum baru bisa berjalan jika sudah dilakukan sosialisasi secara efektif. Selain itu ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan desiminasi, antara lainkesiapan para guru, kondisi geografis dan penyebaran informasi.
- Meningkatkan skill dan kompetensi guru.
Meningkatkan kualitas pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki guru akan mempermudah jalan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Menguasai dan menerapkan keterampilan dasar sesuai dengan kebutuhan di era digital seperti Ms. Word, pdf, ppt, exel memiliki email, menulis di media digital, trasformasi administrasi digital, dan lain sebagainya. Guru sebagai ujung tombak terdepan dari berbagai perubahan tersebut maka harus siap mengambil berbagai supaya dan berani belajar atau mencoba sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan zaman. Guru yang mampu beradaptasi dengan cepat akan mampu menyiapkan peserta didik menjawab tantangan di masa yang akan datang.
Kurikulum berubah sesuai dengan tuntutan zaman. Guru adalah orang yang mengimplementasikan kurikulum dalam satuan pendidikan. Setiap pergantian kurikulum, maka guru dan pihak-pihak terkaitlah yang harus paling siap. Hakikat kurikulum itu ada pada guru, jika guru tidak bisa mendalami kurikulum yang berlaku, maka tujuan pendidikan yang diinginkan tidak akan tercapai. Sebaik apapun kurikulum tersebut, tidak akan membuahkan hasil jika guru tidak mampu melaksanakannya.
Guru semakin memiliki peran sentral dalam perubahan kurikulum, karena dianggap sebagai ujung tombak pencapaian tujuan pendidikan. Pada UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah 1) mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual, 2) mengembangkan kesehatan dan akhlak mulia dari peserta didik, dan 3) membentuk peserta didik yang terampil, kreatif, dan mandiri. Tujuan ini menjadi isyarat bahwa guru merupakan garda terdepan yang menentukan kualitas pendidikan nasional, tentu dengan segala masalah dan realitas yang dihadapinya. Dalam orientasi belajar, guru harus mampu mengoptimalkan proses pembelajaran di kelas. Guru harus memiliki orientasi yang tidak terbatas pada kemampuan kognitif siswa, tetapi juga afektif dan psikomotor pada diri siswa. Intinya, guru harus lebih kreatif dalam mengajar.